Jurnal Pengembangan Perangkat Pembelajaran P3



PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA INOVATIF
Oleh
Raudatus Syarifa

ABSTRAK 






A.  PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian yang berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menghadapi tantangan serta perubahan zaman. Sedangkan menurut Slameto (1995: 1) keberhasilan suatu pendidikan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami oleh peserta didik melalui peran  penting seorang guru.
Seorang guru sebagai penyelenggara proses pembelajaran dituntut untuk mengembangkan perangkat pembelajaran baru yang inovatif sesuai dengan tujuan dari kurikulum yang diterapkan atau digunakan. Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran juga diartikan sebagai sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Perangkat pembelajaran merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pembelajaran karena perangkat pembelajaran berisi susunan-susunan  rencana pembelajaran dan berperan sebagai panduan atau arahan bagi seorang guru dalam mengajar. Perangkat pembelajaran yang dibuat dengan baik oleh seorang guru maka akan mempermudah dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Seiring dengan berkembangnya waktu, pengelolaan alat bantu pembelajaran berupa media sangat dibutuhkan untuk membantu proses belajar mengajar. Dengan menerapkan strategi dan media pembelajaran yang baik diharapkan mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa baik berupa metode maupun pendekatan melalui alat bantu media dengan berlandaskan membelajarkan.
Proses belajar peserta didik di sekolah khususnya dalam mempelajari fisika perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang dimaksud yaitu guru yang professional, media pembelajaran yang efektif dan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa. Oleh karena itu, digunakan media komik supaya membuat pelajaran fisika efektif dan menarik. Menurut Sudjana dan Ahmad (1997: 68) , buku komik dapat menimbulkan perasaan senang bagi pembacanya sehingga akan membuat para siswa berminat dalam mengikuti pelajaran.
Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan media komik akan menguraikan materi dan persoalan materi pelajaran fisika ke dalam isi komik. Bahasa yang digunakan juga harus mudah dimengerti siswa dengan sajian gambar yang menarik namun juga sesuai dengan apa yang ingin diajarkan sehingga dapat membangkitkan minat siswa kepada mata pelajaran yang umumnya dianggap sulit tetapi menjadi mudah dan menyenangkan. Karena jika siswa berada dalam susasana yang menyenangkan saat belajar, maka mereka akan banyak terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. Frekuensi keterlibatan ini penting karena sangat berpengaruh pada kesuksesan hasil belajar siswa.
Namun kenyataannya, siswa kurang terlibat dalam aksi proses belajar. Hal ini diketahui karena beberapa alasan yaitu siswa merasa kurang tertarik membaca buku pelajaran fisika yang tampilannya monoton berupa tulisan atau angka hitam putih, siswa tidak memiliki minat belajar yang tinggi dengan menggunakan referensi atau media belajar yang digunakan selama ini, siswa membutuhkan suatu media pembelajaran yang mampu mengilustrasikan materi pelajaran yang masih bersifat abstrak, dan siswa menyatakan setuju dengan buku pelajaran atau lembar kegiatan siswa (LKS) disajikan dalam bentuk komik.

2.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1)        Hasil penelitian ini dapat menunjukkan adanya konsep perkembangan media ajar yang inovatif dan besifat solutif bagi siswa dalam proses pembelajaran juga kendala-kendala yang dialami guru dalam membuat perangkat pembelajaran.
2)        Hasil pemanfaatan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik mampu menumbuhkan minat belajar siswa dan  dapat digunakan sebagai hasil evaluasi bagi guru dan sekolah yang bersangkutan mengenai kesiapan dan kendala yang dialami guru dalam membuat perangkat pembelajaran menarik.
3)        Hasil penelitian ini dapat digunakan dan diterapkan dalam cakupan yang lebih luas sehingga manfaatnya dapat dirasakan semua siswa juga di sekolah lain.

3.    Kajian Pustaka
Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik (Seels dan Richey, 1994). Hal tersebut mencakup berbagai variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran dan tidak hanya terdiri dari perangkat keras melainkan juga perangkat lunaknya (dalam Sa’ud, 2008: 220). Upaya pengembangan media pembelajaran harus dilengkapi dengan kajian teori yang mendukung. Hal tersebut kegiatan yang berkesinambungan dengan pengembangan bersifat menghasilkan suatu rancangan ataupun produk yang dapat diapakai untuk memecahkan masalah belajar.
Menurut Rusjino dan Mustaji (2008: 39) kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dikaji lebih lanjut konsep teori yang melandasi penelitian pengembangan ini. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian pengembangan akan tetap berdasarkan penekanan pada pemanfaatan secara teoritik, konseptual, prinsip-prinsip maupun penyelesaian dalam masalah belajar. Teknologi Pendidikan merupakan ilmu social yang berkembang berdasarkan kebutuhan. Teknologi Pendidikan memiliki langkah-langkah, proses yang kompleks dan terpadu sehingga berfungsi untuk menganalisis masalah, kemudian mencari metode pemecahan masalah belajar tersebut. Bentuk pemecahan masalah belajar tersebut adalah melalui media atau sumber belajar yang didesain secara khusus dan dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
Pemecahan masalah belajar di dalam kawasan teknologi pendidikan, tampak dalam bentuk semua sumber belajar yang didesain dan/atau dipilih dan/atau dimanfaatkan. Sumber belajar dalam teknologi pendidikan yaitu resource is understood to include the tools, materials, devices, setting, and people that learners interact with solve learning and performance problems (EACT, 2007: 213). Sumber belajar itu meliputi peralatan, bahan, pesan, lingkungan/latar, dan orang yang mana pebelajar berinteraksi untuk pemecahan masalah dan kinerja.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, maka teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Oleh karena itu, kawasan Teknologi Pendidikan mengembangkan sebuah media maupun metode bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru professional.
Media komik dalam pembelajaran merupakan media berbasis cetak, hal tersebut berdasarkan proses dan sifat media tersebut. Media komik memiliki beberapa proses antara lain meliputi penggambaran atau pengsketsaan melalui aplikasi CorelDraw X4 dan proses pewarnaan. Setelah selesai proses tersebut maka pembuatan media dilanjutkan pada proses pencetakan sebagai lembar kegiatan siswa (LKS).
Media komik pada pembelajaran bersifat edeukatif karena mencampur unsur materi pelajaran di dalamnya khususnya pelajaran fisika. Hal itu membuat penyampaian pesan berupa konsep materi akan tersampaikan dengan jelas serta komunikatif. Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan cerita dalam urutan yang erat melalui karakter yang diperankan tokohnya, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca.
Dalam penggunaan media komik secara efektif pada saat proses belajar mengajar. Guru juga diwajibkan untuk menggunakan motivasi potensial dari media komik yang dipadu dengan metode mengajar yang baik sehingga secara tidak langsung membuat siswa  paham dengan apa yang disampaikan melalui komik.

4.    Metode Penelitian
 Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif penelitian ini memusatkan pada pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik. Uji coba terbatas dilakukan pada 20 siswa kelas X-G Aliyah Manba’ul Hikam pada semester genap tahun ajaran 2016-2017 .
Metode pengumpulan data penelitian ini yaitu metode angket untuk mengetahui ukuran kelayakan media komik yang dikembangkan pada pokok bahasan Listrik Dinamis mata pelajaran fisika yang dapat diketahui melalui respon pemberi materi dan para siswa dan metode observasi untuk mengetahui aktivitas siswa dalam kelas selama mengikuti pelajaran dengan menggunakan media komik.
Angket I akan diisi oleh pemateri mata pelajaran untuk validasi media komik yaitu guru fisika, sedangkan angket II diisi oleh para siswa yang mengikuti mata pelajaran tersebut untuk mengetahui respon atau pendapat yang diterima tentang perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik dari segi kesesuaian media, kejelasan materi, semangat belajar siswa, dan kemudahan siswa dalam memahami konsep pelajaran Listrik Dinamis serta lembar observasi penelitian adalah lembar pengamatan tentang aktivitas siswa selama belajar dalam kelas.
Penggunaan desain atau model penelitian 4P (pendefinisian, perancangan, pengembangan, penerapan) menjadikan alur penelitian lebih jelas dan terkonsep dengan tujuan awal peneliti dalam melakukan sebuah penelitian.
Tahap pendefinisian meliputi analisis awal-akhir dengan mengkaji kurikulum yang digunakan, analisis siswa untuk mengetahui karakteristik siswa dengan memberikan angket kepada 20 siswa sebagai responden, analisis materi dengan menyusun konsep-konsep utama yang akan dipelajari, analisis tugas dengan mengidentifikasi tugas yang dikerjakan siswa dan spesifikasi tujuan pembelajaran berdasarkan analisis tugas.
Tahap perancangan yang meliputi pemilihan media yang disesuaikan dengan analisis tugas, analisis materi dan analisis karakteristik siswa. Pada penelitian ini digunakan media komik dengan format media dipilih menurut Albert sehingga dihasilkan desain awal perangkat  pembelajaran draf I sudah siap dalam bentuk komik.
Tahap penerapan yaitu setelah dilakukan telaah, saran yang diperoleh dari proses tersebut diperbaiki untuk selanjutnya diterapkan dengan diuji cobakan. Setelah itu dilakukan analisis ulang terhadap hasil uji cobadan direvisi sehingga diperolah draf final.

BAB II
B.  HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap  pendefinisian dapat diketahui bahwa hasil dari analisis awal-akhir yaitu kurikulum yang saat ini dilaksanakan atau digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hasil analisis siswa dapat diketahui karakteristik siswa dari hasil angket yaitu siswa berusia 15 sampai dengan 17 tahun sehingga sudah berada pada tingkat operasional formal, siswa membutuhkan proses berpikir yang lama untuk memahami konsep-konsep yang terdapat pada Listrik Dinamis, siswa merasa jenuh membaca buku pelajaran fisika yang berupa tulisan hitam putih yang monoton sehingga minat belajar merekapun menjadi rendah. Adapun analisis materi, tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kurikulum yang berlaku.
Pada tahap perancangan, hal pertama yang difokuskan yaitu pembuatan ide cerita tentang materi pelajaran dan membuat story boardnya. Kemudian dilakukan pengsketsaan, penintaan dan pewarnaan. Setelah itu, dilakukan proses scan dan penyimpanannya dalam format jpg. Proses terakhir yaitu lettering dengan mengguanakan aplikasi CorelDraw X4. Pada tahap desain awal perangkat pembelajaran buku ajar siswa dan lembar kegiatan siswa (LKS) sudah berbentuk komik dan tersimpan dalam format siap untuk diprint.
Pada tahap pengembangan dapat diketahui hasil telaah dan penilaian pihak-pihak yang bersangkutan dalam penelitian ini. Telaah media dilakukan oleh pemateri pelajaran mengenai kenyamanan dalam penggunaannya, perbedaan yang dirasakan, mengenai manfaat dan kegunaan, serta perkiraan kesuksesan dalam meraih hasil proses mengajar yang optimum dengan cara menyampaikannya dalam lembar telaah yang tersedia. Selain itu diharapkan guru atau pengajar mampu memberi sarannya secara tertulis. Hasil telaah media nantinya akan mendapat pembenaran tulisan atau ejaan kata, gradasi warna yang kurang sesuai, dan proporsi bentuk gambar yang mengalami pengulangan. Sedangkan hasil telaah materi yaitu ilustrasi gambar, kedalaman konsep yang masih kurang sesuai.
Melalui saran-saran tersebut hasil telaah akan diperbaiki dan kemudian perbaikannya akan diserahkan kembali untuk divalidasi. Dari hasil validasi tersebut diketahui perangkat sangat layak digunakan karena buku ajar siswa dan lembar kegiatan siswa (LKS) dipaparkan dalam bentuk ilustrasi konsep Listrik Dinamis secara jelas sehingga dapat membantu siswa memahami materi yang bersifat abstrak dan kompleks untuk dikongkritkan dan lebih disederhanakan. Materi yang terdapat dalam buku ajar siswa dan LKS dijelaskan secara singkat padat dan jelas sehingga siswa dapat memahami konsepnya dalam waktu yang relatif sebentar. Hal ini didukung oleh Sadiman (1993:16-17) yang menjelaskan bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan dalam proses belajar seperti memperjelas penyajian pesan suapaya tidak bersifat verbal, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera (objek yang terlalu besar atau kecil, kejadian di masa lalu dan objek yang terlalu kompleks), mengatasi sikap pasif siswa, dan mengatasi perbedaan latar belakang guru dan siswa.
Setelah perangkat pembelajaran berhasil diuji cobakan kepada 20 siswa. Adapun hasil uji coba dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) ada beberapa siswa yang bertanya alur atau langkah kerja pada lembar kegiatan siswa (LKS). Hal ini dikarenakan mereka kurang teliti dalam membaca prosedur kerja percobaannya; (2) semua siswa sudah paham tentang penjelasan yang disertai ilustrasi pada konsep Listrik Dinamis; (3) semua siswa berusaha secara aktif membaca dan memahami buku ajar untuk bertanya dan menjawab pertanyaan mengenai konsep Listrik Dinamis. Dan juga banyak siswa yang ingin mempresentasikan ke depan kelas tentang pembuktian pada isi sub-bab  materi tertentu; (4) secara aktif melakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang terdapat pada lembar kegiatan siswa (LKS) dan saling bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam menyusun praktikum; (5) siswa mengerjakan semua soal pada uji kompetensi dengan latihan kerja mandiri dan hasil jawabannya memuaskan.
Dari hasil pengamatan aktivitas tersebut dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran dengan media komik praktis untuk digunakan oleh guru dan siswa karena mereka dapat menggunakannya tanpa kesulitan. Hal ini diperkuat oleh Gerlach and Ely (dalam Arsyad, 2009: 16-17) yang menjelaskan bahwa fungsi media visual dapat menarik perhatian, menggugah emosi dan sikap, memperlancar pencapaian tujuan ketika memahami informasi dan mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam memahami isi pelajaran.
Hasil pengamatan aktivitas tersebut  dapat diketahui penilaian respon siswa yaitu 87,9% tergolong dalam sangat positif menurut skala Likert. Rata-rata hasil belajar siswa dalam mengerjakan uji kompetensi ketika pelaksanaan pretest (siswa mengerjakan uji kompetensi menggunakan referensi yang mereka miliki) sebesar 32,3 dan nilai posttest (setelah siswa belajar dengan media komik) sebesar 88,8  serta nilai praktikum Listrik Dinamis 84,2. Dari hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat diketahui 98% siswa tuntas.
Dari hasil uji coba tersebut, dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran dengan media komik bisa dikatakan efektif digunakan dalam proses pengajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Munadi (2012: 14-17), bahwa media pembelajaran merupakan sumber-sumber belajar selain dari pengalaman diri-sendiri. Dikarenakan media pembelajaran merupakan stimulus yang selalu siap untuk direspon siswa. Hal serupa terjadi ketika siswa menggunakan perangakat pembelajaran dengan media komik sehingga dapat menstimulus siswa untuk terlibat banyak dalam proses pengajaran. Dan pada akhirnya, hasil belajar siswa yang diperoleh juga baik.
Perangkat dengan menggunakan media komik telah memenuhi tiga criteria yaitu sangat layak digunakan dari penilaian guru sebagai ahli materi karena dapat digunakan siswa tanpa kesulitan dan efektif serta mendapatkan respon positif dari siswa dengan hasil belajar yang baik. Ini telah sesuai dengan apa yang dikemukakan Van den akker Neeven (dalam Rochmad, 2011) sehingga pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran fisika pada sekolah.

BAB III
PENUTUP
1.    Simpulan
 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik menjadi salah satu solusi dalan meningkatkan kualitas belajar-mengajar khususnya dalam bidang mata pelajaran fisika dan menumbuhkan kekreatifan serta keinovatifan pendidik dalam mendesain pembelajaran yang efektif.
Hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan media komik dapat digunakan  sebagai media pengajaran fisika di sekolah Aliyah Manba’ul Hikam karena memenuhi tiga criteria yaitu valid, praktis, dan efektif.
2.  Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran agar penelitian berikutnya lebih baik antara lain:
1.                Perlu penelitian lebih lanjut pada tahap keempat yaitu dengan menerapkan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dalam kegiatan belajar pada ruang lingkup yang lebih luas.
2.                  Perlu penindak lanjutan media pembelajaran ini pada materi pokok lain baik pada mata pelajaran yang sama maupun mata pelajaran lain yang sama bersifat abstrak sehingga mudah dipahami konsepnya oleh siswa.
3.                  Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan perangkat pembelajaran dengan media komik, hendaknya bekerjasamadengan pihak pembuat desain gambar professional supaya dapat terselesaikan tepat waktu dan tidak terlalu banyak mengalami kesulitan.





























Daftar Pustaka
Albert, Aaron. The Process of Creating  Comics Books, (Online), (http//comicbooks.about.com/od/creatingcomicbooks/tp/process.htm, diakses 31 Desember 2016).
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja  Grafindo Persada.
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
Prastia, Wahyu Kurnianing. 2012. Pengembangan Media Buku Komik Biologi
Bilingual pada Materi Sistem Sirkulasi untuk Siswa RSBI Kelas XI. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rohmad. 2011. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metematika.(Online),(http//www.scribd.com/doc/78603233/Desain-Model-an#download, diakses 31 Desember 2016).
Sadiman, Arif S.,dkk. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1997. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Anderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada AECT 2007.
Rusijono dan Mustaji. 2008. Penelitian Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press.










Komentar

Postingan Populer