Suara Guru Untuk Pendidikan di Indonesia Tentang Penerapan Kurikulum
HASIL
PROSES WAWANCARA
Pewawancara
|
:
|
Raudatus Syarifa
|
Narasumber
Nama
|
:
:
|
WK. Kurikulum SMA Muhammadiyah Bangkalan
Bapak Aziz Muslimin, S.Pd
|
Seksi Dokumentasi
|
:
|
Maulana Jakfar Syafii dan R Dian Kunfillah
|
Waktu dan Tempat
|
:
|
Selasa, 6 Juni 20117 di SMA Muhammadiyah 1
Bangkalan
|
Berikut
ini merupakan hasil dari proses wawancara kami kepada salah satu narasumber di
sekolah yang berhasil kami abadikan menggunakan teknik rekam dan sudah kami
terjemahkan ke dalam bahasa tulisan. Hasil wawancara ini bersifat objektif,
sesuai dengan apa yang ditanyakan pewawancara dan apa yang menjadi jawaban dari
narasumber.
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara
Narasumber
Pewawancara Narasumber |
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
: |
(1)
Bagaimana penerapan kurikulum yang ada di Indonesia menurut Bapak?
(1)
O, Menurut saya kayak penerapannya sebetulnya, kurikulum yang didapet guru
sekarang selalu berubah. Itu yang membikin guru, mungkin kalo guru kan cepet
beradaptasi, tapi kalo masalah siswa gak bisa, sangat susah sekali, kalo
sebentar ganti, sebentar ganti. Ya sekarang kan lain lagi toh, masalah
kurikulum penerapannya, jadi dari pihak pemerintah sendiri kalo bisa, tidak
asal mendadak dengan perubahan kurikulum tapi harus dikaji dulu, sebelum
merubah harus dikaji dulu biar tidak merusak kurikulum sebelumnya. Kurikulum
sebelumnya belum paten, sudah berubah itu yang membikin kurikulum di
Indonesia kelihatan ya istilahnya kurang bagus gara-gara ya, mungkin ada
kebijakan lain dari pemerintahan masalah mungkin penataran kek. Penataran pun
itu tidak secara keseluruhan guru-guru itu dilibatkan tapi staffnya, termasuk
LPMP pun. Widyaswara pada saat penyampaiannya itu juga terkesan mendadak,
mendesak jadi kurikulum yang didapat dari pemerintahan tidak sepenuhnya bagus
turun ke daerah.
(2)
Kurikulum apa yang di terapkan di sekolah SMA Muhammadiyah 1 Bangkalan ini,
dan mengapa menerapkan kurikulum tersebut?
(2)
Kurikulum KTSP, kami memilih itu, karena menganggap itu sangat sesuai dengan
karakter siswa, dengan kondisi sekolah juga. Tapi untuk tahun berikutnya ini
2017-2018, karena diharapkan semua untuk mengubah kurikulumnya menjadi K13,
Jadi untuk kurikulum yang akan datang kami menggunakan K13.
(3)
Bagaimana untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan
perubahan kurikulum?
(3)
Karena memang kondisi siswanya kemudian kondisi sekolahnya belum menunjang
untuk berubah ke kurikulum K13. Jadi kita masih memegang kurikulum KTSP,
nanti kalo keadaannya sudah memungkinkan untuk berubah ke kurikulum K13,
otomatis kita akan berubah juga kurikulumnya.
(4)
Menurut Bapak kurikulum KTSP atau K13 yang kompeten untuk pelajaran bahasa
Indonesia?
(4)
Sebetulnya saya belum membandingkan karena belum pernah mengalami atau belum
mempelajari K13 itu. Jadi untuk saat ini KTSPlah yang cocok, untuk siswa itu.
(5)
Bagaimana respon peserta didik untuk kurikulum yang diterapkan?
(5)
Kalo KTSP terus terang sangat bagus, Cuma khusus ini di mapel penjas mungkin
ya, di luar bahasa Indonesia tapi di mapel penjas ini sudah didasari K13
untuk di SMA Muhammadiyah sudah didasari dengan K13. Jadi nanti ke depannya
jadi siswa sini tidak terlalu kaget untuk pengaruh perubahan masalah kurikulum,
karena menurut saya pribadi K13 lebih baguslah dari KTSP kemajuannya lebih
ada. Jadi mementingkan siswa lebih banyak proaktif daripada sebelumnya.
(6)
Bagaimana hasil belajar peserta didik kurikulum yang diterapkan di SMA 1
Muhammadiyah Bangkalan ini?
(6)
Untuk hasil belajar itu gini bak, kalo KTSP itu kemudahannya untuk guru-guru,
penilaiannya itu lebih mudah, dan tidak menggunakan sistem yang baru, tidak
banyak gitu lho kalo K13, sebetulnya cuma kerepotannya itu dalam sistem
penilaian, ketika kemarin ada penataran ada K13 itu ada pembaharuan perubahan tentang
penilaian gak seribet yang awal-awal keluar K13 itu. Jadi kami berpikir
insAllah kami menggunakan itu. Sebetulnya sama aja K13 sama KTSP, cuma
bedanya KTSP sama K13 itu juga ada 4K iya, ada 4K itu yang harus kami pasang
itu disitu. Jadi kami menggunakan itu jadi walaupun K13 kami masih memasang
4K itu disitu. Hasil belajarnya anak-anak ya sama aja tidak ada pengaruhnya
sebenarnya, Cuma hasilnya K13 dan KTSP sama menurut saya cuma tinggal kreatif
gurunya aja.
(7)
Apakah silabus dan rpp dibuat sendiri oleh guru mata pelajaran?
(7)
Iya wajib bak, wajib hukumnya dibuat sendiri setiap mapel, guru mapelnya, gak
boleh dibuatkan kurikulum, gak boleh.
(8)
Apakah ada supervisi atau pengawas oleh kepala sekolah terhadap masing-masing
guru?
(8)
Ada setiap bulan, setiap bulan diobservasi, ada selain itu dari pengawas
capding.
(9)
Apakah ada kesulitan yang dialami oleh guru-guru dalam menyusun rpp dan
silabus yang dibuat sendiri?
(9)
InsaAllah kalo sudah, guru-guru sudah terbiasa ini gak ada kesulitan. Apalagi
sekarang tambah mungkin guru-guru sudah bisa online ya, kekurangan apa yang harus
dibutuhkan ya tinggal wes cari. InsaAllah pembelajaran juga mudah.
(10)
Berhubungan dengan jawaban bapak tadi, bahwa silabus dan rpp dibuat sendiri
oleh masing-masing guru mata pelajaran ya pak, pertanyaan ini, jika silabus
dan rpp dibuat sendiri oleh sekolah, oleh guru per mata pelajaran, maka pasti
ada kesulitan untuk menyesuaikan dengan kemampuan belajar siswa disini, apa
saja kesulitan tersebut?
(10)
Lah mangkanya, dengan dibuatnya sendiri, itu guru bisa melihat kondisi siswa,
jadi dengan sarana, termasuk sarana yang ada di sini kan yang perlu ditunjang
oleh siswa itu kan termasuk sarana, misalnya mapel bahasa Indonesia, nanti
butuh sarana apa saja di situ, oh kalo gurunya gak bisa observasi atau
dibuatkan, tinggal menunggu di internet misalnya, ya penerapannya ke siswa ya
itu-itu saja nanti jadi keberhasilan siswa ya mungkin nanti pada akhirnya
seperti kemaren itu, antara KTSP dan K13 bukti fisiknya dari hasil Unas saja
kan sudah dari atas wilayah Madura turun ke bawah ya itu karena penerapannya
saja.
|
BUKTI
PROSES WAWANCARA
Pewawancara
(P)
|
:
|
Raudatus
Syarifa
|
Narasumber
(N)
|
:
|
WK.
Kurikulum SMA Muhammadiyah 1 Bangkalan
|
Seksi
Dokumentasi
|
:
|
R.
Dian Kunfillah
|
Waktu
dan Tempat
|
:
|
Selasa,
6 Juni 2017 di SMA Muhammadiyah 1 Bangkalan
|
Komentar
Posting Komentar