Metode dan Media Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
1
.
Latang belakang
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Peran guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran, sehingga
guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas serta mampu
memanfaatkan teknologi modern. Namun, dalam kenyataannya guru masih belum
mampu menerapan metode pembelajaran yang menarik. Media berbasis komputer
memiliki kemampuan dalam menarik perhatian siswa serta dapat menyampaikan
jenis informasi tertentu secara cepat.
Salah satu media pembelajaran berbasis komputer adalah modul interaktif.
Penggunaan modul interaktif sebagai media pembelajaran mempunyai peranan
yang penting yaitu modul interaktif memiliki kemampuan dalam menciptakan
minat belajar siswa, membantu siswa mempermudah memahami materi pelajaran
yang telah disampaikan oleh pendidik, serta modul interaktif memiliki
komponen interaktif yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Media pembelajaran saat ini kerap sekali berhubungan dengan
kemajuan dan perkembangan teknologi dunia. Salah satu produk teknologi pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis
komputer diharapkan dapat membantu perkembangan pendidikan terutama di
indonesia, dengan adanya strategi pembelajaran diharapkan siswa mampu
mengaplikasikan berbagai saran dan prasarana yang telah disediakan oleh
pemerintah. Media dapat digolongkan menjadi media hasil tekhnologi cetak,
media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi yang berdasarkan
komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer (Arsyad,
2011). Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan
materi yang diajarkan, hal itu agar mempermudah siswa dalam memahami materi
pembelajaran.
1.2
Rumusan masalah
1.
Apa
manfaat metode pembelajaran dalam proses pembelajaran?
2.
Apa
manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
3.
Bagaimanakah
media pembelajaran diterapkan dalam proses pembelajaran?
4.
Bagaimanakah
tahap pengembangan proses pembelajaran?
5. Bagaimana dampak metode pembelajaran yang yang sudah diterapkan dalam
proses pembelajaran?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pentingnya metode dan media pembelajaran bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran
2.
Untuk mengetahui
penerapan metode dan media pembelajan bagi peserta didik
3.
Untuk memahami
manfaat media pembelajaran bagi peserta didik
4. Untuk memahami manfaat metode pembelajaran bagi peserta didik
5.
Untuk mengetahui implikasi perkembangan
metode dan media pembelajaran
1.4 Manfaat
Manfaat dari adanya media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga
siswa dapat mengerti. Dengan bantuan media pembelajaran guru dapat dengan
mudah menyampaikan materi.
2) Siswa dapat belajar secara individul, kelompok dan klasikal. Media
pembelajaran yang dibuat oleh guru bisa sigunakan oleh siswa secara
individu agar lebih mudah di pahami.
3) Materi pembelajaran akan mudah diingat dan mudah diungkapakan kembali
oleh siswa.
4) Dengan media pembelajaran maka guru dapat lebih mudah menjelaskan materi
pembelajaran pada siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Munadi, (2010:7) mendefinisikan media pembelajaran sebagai “segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Lebih khusus Arsyad, (2011:3) mendeskripsikan pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal …. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
menghantarkan pesan-pesan pembelajaran”
Kustandi & Sutjipto, (2011:9) menyimpulkan “media pembelajaran adalah
alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna”. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara guru, siswa dan bahan
ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan
atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan merupakan isi pembelajaran yang
ada dalam kurikulum yang disajikan oleh guru kepada siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah. Penyampaian pesan merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru dalam setiap 10 kegiatan pembelajaran.
Lain halnya menurut Arief S. Sadiman, dkk menyatakan bahwa “media berasal
dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Modeo adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media
pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi”.(2009: 6-7).
Lebih jelas Basuki Wibawa & Farida Mukti mendefinisikan pengertian
media pengajaran sebagai “Semua media yang dapat digunakan secara efektif
untuk melaksanakan proses pengajaran yang direncanakan secara baik. Serta
pembawa pesan yang berasal dari satu sumber pesan (yang dapat berupa orang
atau benda) kepada penerima pesan, yang mana dalam proses belajar mengajar
penerima pesan itu adalah siswa” (2001:12). Selanjutnya, Dinje Borman
Rumumpuk yang dikutip Mulyani Sumantri dan Johar Permana mendefinisikan
media pengajaran sebagai “Alat baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang
tujuannya untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar”. (2001:
153).
Berdasarkan definisi media pembelajaran dari para ahli, yang dimaksud
dengan media pembelajaran pada penelitian ini adalah segala alat yang
digunakan oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan
instruksional dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat memudahkan
pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
2.1
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
Menurut Roestiyah N.K. (2001: 1), metode mengajar diartikan juga sebagai
teknik guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di
dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan
digunakan oleh siswa dengan baik. Menurut Made Wena (2011: 2), strategi
atau metode pembelajaran berarti cara atau seni untuk menggunakan semua
sumber belajar dalam upaya pembelajaran siswa. Hamdani (2011: 81),
menyimpulkan bahwa proses belajar mengajar merupakan proses interaksi
edukatif antara guru yang menciptakan suasana belajar dan siswa yang
memberi respon terhadap usaha guru tersebut. Metode pembelajaran yang
ditetapkan guru sebaiknya memungkinkan siswa banyak belajar melalui proses
(learning by process), bukan hanya belajar produk ( learning by product). Belajar produk hanya menekankan pada segi
kognitif, sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan
belajar dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Oleh karena itu,
pembelajaran harus diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut, yaitu lebih
banyak menekankan pembelajaran melalui proses karena yang penting dalam
mengajar bukan upaya guru menyampaikan materi pembelajaran, melainkan
bagaimana siswa dapat mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan tujuan.
Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan
efisiensi pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah
dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada
interaksi peserta didik.
Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran sehingga metode pembelajaran harus dipilih dan
dikembangkan untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik (E.
Mulyasa, 2005: 107).
Bedasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan guru untuk menyajikan materi dan menumbuhkan
interaksi dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar siswa termotivasi
dalam belajar serta dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitasnya
sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan, baik dari segi kognitif,
afektif, maupun psikomotor
Lebih jelas Sanjaya, (2006:147—1162) menjelaskan bahwa metode adalah cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara
optimal. Beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran
1. Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung sekelompok siswa. kepada
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh
setiap guru atau instruktur.
a. Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Ada beberapa alasan mengapa ceramah sering digunakan alasan ini merupakan
keunggulan metode ini.
1) Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ untuk dilakukan. Murah
dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan
peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti
demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya
mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan
yang rumit.
2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh
guru dalam waktu yang singkat. Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya:
1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang
paling dominan,sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya,
sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai
guru.
2) Ceramah yang tidak disertaidengan peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah ‘penyakit’ yang sangat mungkin
disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannya
guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan
kemampuan auditifnya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki
kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi
pembelajaran melalui pendengarannya.
b. Langkah-langkah menggunakan metode ceramah
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan,
baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.
1) Tahap persiapan
-Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan
-Mempersiapkan alat bantu
2) Tahap pelaksanaan
a) Langkah pembukaan
b) Langkah penyajian
c) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
2. Metode Demonstrasi
Adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi
tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
a. Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi
1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari,
sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahwa pelajaran yang dijelaskan
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki bebrapa
kelemahan, di antaranya:
1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapa menyebabkan
metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan
pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya
terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempatyang
memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayyaan yang
lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
b. Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi
1) Tahap persiapan
-Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi
berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan,
sikap, atau keterampilan tertetu.
· Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk
menghindari kegagalan.
· Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang
diperlukan.
2) Tahap pelaksanaan
a) Langkah pembukaan
b) Langkah pelaksanaan demonstrasi
c) Langkah mengakhiri demonstrasi
3. Metode Diskusi
Adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permsalahan.
Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk
membuat suatu keputusan (Killen, 1998).
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses
pembelajara. Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi
kelas. Pada diskusi ini prmasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan
oleh kelas secara keseluruhan. Yang mengatur jalannya diskusi adala guru
itu sendiri.
Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi dalam beberapa
kelompok. Etiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi
ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap
kelmpok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi
diakhiri dengan setiap kelompok
a. Kelebihan dan kelemahan metode diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapakan dalam kegiatan
belajar mengajar.
1) Meode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-ide
2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antaranya:
1) Sering terjadi embicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang
siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
2) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan
menjadi kabur.
b. Jenis jenis diskusi
1) Diskusi kelas
Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan
masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.
2) Diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam
kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang
3) Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang
dari barbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk
memberikan wawasan luas kepada siswa.
4) Diskusi panel
Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa
orang panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiens.
Diskusi panel berbeda dengan jenis diskus lainnya. Dalam diskusi panel
audiens tidak terliabat secara langsung teapi berperan hanya sekadar
peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi
c. Langkah-langkah melasanakan diskusi
1) Langkah persiapan
· Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun tujuan khusus
· Menentukan jenis diskusi yang dapat diaksanakan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
· Menetapkan masalah yang akan dibahas
· Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan
diskusi
2) Pelaksanaan diskusi
· Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran
diskusi
· Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi
· Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan
· Memberikan kesempatan yang sama kepada seetiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
3) Menutup diskusi
· Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi
· Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
4. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk
memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
a. Kelebihan dan kelemahan metode simulasi
Kelebihan simulasi
1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat,
maupun menghadapi dunia kerja.
2) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi
siswa diberi kesempatan untuk memaikan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan
Kelemahan simulasi
1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan
2) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alaat
hiburan, sehingga tujauan pembelajaran menjadi terabaikan.
b. Jenis-jenis simuasi
1) Sosiodrama
Adalah metode pembelajaaran bermain peran untuk memecahkan masaah-masalah
yang berkaitan dengan fenomena sosial, permsalahan yang menyangkut hubungan
antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga
yang otoriter dan lain sebagainya.
2) Psikodrama
Adalah metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari
permasalahan-permasalahan psikologis.
3) Role playing
Role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian
dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi
peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada
masa mendatang.
c. Langkah-langkah simulasi
1) Persiapan simulasi
· Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh
simulasi
· Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan
2) Pelaksanaan simulasi
· Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pameran
· Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
3) Penutup
· Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita
yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik
dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
2.2
PEMANFAATAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Menurut Sanjaya, (2006:162—176) menjelaskan bahwakemjuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususya teknologi informasi, sangat berpengaruh terhadap
penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan
tersebut para guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan pembelajara.n
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses
kommunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen
pengiriman pesan (guru), komponen penerimaan pesan (siswa), dan komponen
pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.
1. Konsep dasar media
Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium” yang berarti perantara
atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha,
seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas
dalam bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran
atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media
pembelajaran.
2. Pentingnya media pembelajaran
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan uru agar siswa
belajar. Sedangkan, yang dimksud dengan belajar itu sendiri adalah proses
perubahan tingkah laku melalui penalaman. Pengalaman itu dapat berupa
pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung
adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi
yang sebenarnya.
a. Pengalaman langsung merupakan yang diperoleh siswa sebagai hasil
dariaktivtas sendiri. Siswa mengalami, merasakan sendiri segala sesuatu
yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Siswa berhubungan langsung
dengan objek yang hendak di pelajari tanpa menggunakan perantara. Karena
pengalaman langsung inilah maka ada kecenderungan hasil yang diperoleh
siswa menjadi konkret sehingga akan memiliki ketepatan yang tinggi.
b. Pengalaman tiruan adalah penglaman yang diperoleh melalui benda atau
kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan yang sebenarnya.
Pengalaman tiruan sudah bukan pengalaman langsung lagi sebab objek yang
dipelajari bukan yang asli atau yang sesungguhnya, melainkan benda tiruan
yang menyerupai benda aslinya.
c. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisi
dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan menggunakan
skenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
d. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi
melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat secara langsung dalam
masalah yang dipelajari walaupun bukan dal situasi nyata, maka pengalaman
melalui demonstrasi siswa hanya melihat peragaan orang lain.
e. Pengalaman wisata, yaiutu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungan
siswa kesuatu objek yang ingin dipelajari.
f. Pengalaman melalui pameran. Pameran adalah usaha untuk menunjukkan hasil
karya.
g. Pengalaman melalu televisi. Televisi merupakan pengalaman tidak langsung
sebab televisi merupakan perantara.
h. Pengalaman melalui gambar hiup dan film.gambar hidup atau film merupakan
rangkaian gambar mati yang diproyeksikan pada layar dengan kecepatan
tertentu.
i. Pengalaman melalui radio, tepe recorder, dan gambar. Pengalaman melalui
media ini sifatnya lebih abstrak dibandingkan pengalaman melalui gambar
hidup sebab hanya mengandalkan salah satu indra saja yaitu indra
pendengaran atau penglihatan saja.
j. Pengalaman melalui lambang-lambang visual seperti grafik, gambar, dan
bagan.
k. Pengalaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman yang sifatnya
lebih abstrak.
3. Fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran
Perolehan pengetahuan siswa seperti digambarkan edgar dale menunjukkan
bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya di sampaikan melalui
bahas verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa
hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang
terkandung dalam kata tersebut. Hal semacam ini dapat meninbulkan kesalahan
persepsi siswa.
Media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:
a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa pentingatau objek yang langka dapat di abadikan dengan
foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu
dapat di simpan dan dapat digunakan manakala di perlukan.
b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang
bersifat abstrak menjadi konkret sehinga mudah dipahami dan dapat
menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran
tentang sistem peredaran darah pada manusia dapat di sajikan melalui film
c. Menambah gairah dan motivasi siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian
siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh
sebelum menjelaskan matei pelajaran tentang populasi, untuk dapat menarik
perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlabih
dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dsb.
Dari beberapa fungsi di atas, maka media pembelajaran memiliki nilai
praktis sebagai berikut:
Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimilik siswa.
Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk
menyajikan baha belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta.
Ketiga, media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara
peserta dengan lingkungan. Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman
pengamatan. Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata,
dan tepat.
4. Klasifikasi dan macam-macam media pembelajaran
a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam
1) Media auditif
2) Media visual
3) Media audiiovisual
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan
televisi.
2) Media yang memiliki daya liput yang terbatasnoleh ruang dan waktu
seperti film slide, video dan sebagainya,
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi kedalam:
1) Media yang diproyeksikan seperti film, slid, film strip, transparansi
dsb.
2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dsb.
5. Prinsip-prinsip penggunaan media
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap
kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk
mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan
demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal
ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari
sudut kepentingan guru.
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa,
maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan diantaranya:
a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran
b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran
c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi
siswa
d. Media yang akan digunakan harus memerhatikan rfektivitas dan efisien.
e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.
6. Sumber belajar
Adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari
bahan dan pengalaman belajar sesuai degan tujuan yang hendak dicapai.
Beberapa sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru khususnya dalam
setting proses embelajaran di dalam kelas diantaranya.
a. Manusia sumber
Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha
pencapaian tujuan pembelajaran. Guru dapat memanfaatkannya dalam setting
proses belajar mengajar.
b. Alat dan bahan pengajaran
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru;
sedangkan bahan pengajaran adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang
akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan.
c. Berbagai aktivitas dan kegiatan
Yang dimaksud aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja dirancang oleh
guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi,
demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan dan lain sebagainya.
d. Lingkungan atau setting
Adalah segala sesuatu yang dapat memungkinkan siswa belajar. Misalnya
gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, kantin sekolah,dan lain
sebagainya.
2.4 Manfaat Media dalam Pembelajaran
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara pembelajar dengan pebelajar sehingga kegiatan pembelajaran
akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa
manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
Setiap pembelajar mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap
suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran
yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada
pebelajar secara seragam. Setiap pebelajar yang melihat atau mendengar
uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima
informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh pebelajar-pebelajar
lain. Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara pebelajar di mana pun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun
manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih
jelas, lengkap, serta menarik minat pebelajar. Dengan media, materi sajian
bisa membangkitkan rasa keingintahuan pebelajar dan merangsang pebelajar
bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran
dapat membantu pembelajar untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih
hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu pembelajar dan
pebelajar melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses
pembelajaran. Tanpa media, seorang pembelajar mungkin akan cenderung
berbicara satu arah kepada pebelajar. Namun dengan media, pembelajar dapat
mengatur kelas sehingga bukan hanya pembelajar sendiri yang aktif tetapi
juga pebelajarnya.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari pembelajar adalah, selalu
kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi pembelajar
menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini
sebenarnya tidak harus terjadi jika pembelajar dapat memanfaatkan media
secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang pembelajar tentu saja akan
menghabiskan banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia
atau proses terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media
visual, topik ini dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah
media menyajikan materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh
pembelajar secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah
tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan
media, pembelajar tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara
berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media,
pebelajar akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar pebelajar
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,
tetapi juga membantu pebelajar menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan
utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari pembelajar saja,
pebelajar mungkin kurang memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal
itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami
sendiri melalui media, maka pemahaman pebelajar pasti akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga pembelajar dapat
melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapan pun dan
di mana pun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang pembelajar.
Program-program pembelajaran audio visual, termasuk program pembelajaran
menggunakan komputer, memungkinkan pembelajar dapat melakukan kegiatan
belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan
media akan menyadarkan pebelajar betapa banyak sumber-sumber belajar yang
dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi
waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan
pembelajar di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif pebelajar terhadap materi dan
proses belajar.
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
pebelajar untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan. Kemampuan pebelajar untuk belajar dari
berbagai sumber tersebut, akan bisa menanamkan sikap kepada pebelajar untuk
senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan.
8. Mengubah peran pembelajar ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang pembelajar bukan lagi
menjadi satu-satunya sumber belajar bagi pebelajar. Seorang pembelajar
tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi peran
dengan media. Dengan demikian, pembelajar akan lebih banyak memiliki waktu
untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti
membantu kesulitan belajar pebelajar, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
9. Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit
Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat misalnya
dapat dijelaskan melalui media gambar pasar dari yang tradisional sampai
pasar yang modern, demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat
disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media. Misalnya materi yang
membahas tentang pusat pusat kerajaan Islam dinusantara dapat disampaikan
dengan penggunaan peta atau atlas, sehingga pebelajar dapat dengan mudah
memahami pembelajaran tersebut.
10. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu
Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat
dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa
peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat kita sajikan di depan
pebelajar sewaktu-waktu. Dengan media pula suatu peristiwa penting yang
sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.
11. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia
Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh,
dapat kita pelajari melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa
proses/kejadian yang sangat cepat atau sangat lambat, dapat kita saksikan
dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat, atau mempercepat
kejadian. Misalnya, proses perkembangan janin dalam kandungan selama
sembilan bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam
waktu beberapa menit saja (Yamin, Martinis. 2006).
1.5
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran sendiri terdiri dari beberapa komponen intruksional yang
akan meliputi orang, pesan, dan juga peralatan, dan media sendiri merupakan
sebuah wahana yang dapat menyalurkan informasi mengenai pelajaran atau
informasi pesan.
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat
dibutuhkan guru dan siswa dalammembantu kegiatan pembelajaran, namun
secara`umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya.
Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
1) Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar,
filmbingkai, film atau model
2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar.
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame
lapse atau high speed photografi.
4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
5) Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dll.
6) Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat
di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
1.6
JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Jenis jenis media pembelajaran menurut Hamdani, (2002: 250-254)
1. Media grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media lain, media
grafis befungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran
yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan diampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut
perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaia pesan dapat berhasil
dan efisien. Banyak jenis media grafis, diantaranya sebagai berikut.
a. Gambar atau foto
Diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling umum
diakai. Keduanya merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti
dan dapat dnikmati dimana-mana. Beberapa kelebihan media gambar, antra
lain:
1) Sifatnya konkret; gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalah pahaman
5) Harg foto murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan
peralatan khusus.
Selalin kelebihan-kelebihan tersebut, gambar atau foto mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu;
1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata
2) Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sebagai
media pendidikan, antara lain sebagai berikut.
1) Autentik, yaitu gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
seperti benda sebenarnya
2) Sederana, yaitu komposisis gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan
poin-poin pokok dalam gambar
3) Ukuran relatif, yaitu gambar atau foto dapat membesarkan atau
memperkecil objek atau benda sebenarnya.
4) Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan
5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran
6) Tidak setia gambar yang bagus merupaan media yang bagus
b. Sketsa
Adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukisan bagian-bagian pokok
tanpa detail. Guru hendaknya dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentu
sketsa
c. Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram
atau skema menggambarkan sturtur dari objek secara garis besar. Beberapa
ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
1) Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit
dimengerti;
2) Untuk membaca diagram, seseorang harus mempunyai latar belakang tentang
hal yang didiagramkan
3) Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat
memperjelas arti
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah diagram yang:
1) Benar, digambar rapi, diberi titel, dan penjelasan-penjelasan yang perlu
2) Cukup besar dan ditempatkan secara strategis
3) Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, yaitu dari kiri
ke kanan dan dari atas ke bawah.
d. Bagan (chart)
Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit apabila hanya disampaikan secara tertulis ataau lisan secara visual.
Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu
persentasi. Sebagai media yang baik, bagan memiliki kriteria, di antaranya;
1) Dapat dimengerti
2) Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit
3) Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa, juga tidak
kehilangan daya tarik
e. Grafik (graphs)
Adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar.
Untuk melengkapinya, simbol-simbol verbal sering digunakan didalam grafik.
Beberapa manfaat atau kelebihan grafik sebagai media, yaitu;
1) Grafik sangat bermanfaat untuk mempelajari da mengingat data-data
kuantitatif dan hubungan-hubungannya
2) Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi,
dan perbadingan antara data-data yang disajikan, baik dalam hal ukuran,
jumlah, pertumbuhan, dan arah
3) Penyajian data grafik, yaitu jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.
2. Teks
Media ini membantu siswa untuk berfokus pada materi karena mereka cukup
mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrsi. Media
teks sangat cocok apabila digunakan sebagai media untuk memberikan
motivasi.
3. Audio
Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi objek-objek,
mengklasifikasikan objek, mampu menunjukkan hubungan spasial dari suatu
objek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret
4. Grafik
Media grafik mampu menunjukkan objek dengan ide, menjelaskan konsep yang
sulit, menjelaskan konsep yang abstra menjadi konkret, menunjukkan dengan
jelas suatu langkah prosedural
5. Animasi
Media animasi mampu menunjukkan suatu proses abstrak sehingga siswa dapat
melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut.
6. Video
Video sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau
psikomotor. Akan tetapi, video mungkin saja kehilangan detail dalam
pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detail dari scene ke
scene. Penggunaan multimedia dalam pendidikan memiliki beberapa kelebihan,
yaitu:
a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
b. Guru akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan
pembelajaran
c. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi, gambar,
atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya
tujuan pembelajaran
d. Mampu menimbulkanrasa senang selama proses PBM berlangsung. Hal ini akan
meambah motivasi siswa selama proses PBM hingga didapatkan tujuan
pembelajaran yang maksimal
e. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan
hanya dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional
f. Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara guru, siswa dan bahan
ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan
atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan merupakan isi pembelajaran yang
ada dalam kurikulum yang disajikan oleh guru kepada siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah. Penyampaian pesan merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru dalam setiap 10 kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu guru perlu mempelajari bagaimana memilih serta menggunakan
media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar.
3.2
Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan berbagai kekurangan dalam
pembuatannya, yang tentu saja dikarenakan hakikat manusia sebagai tempat
kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kebaikan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar P roses Pendidikan. Jakarta: KENCANA
Hamdani (2011). Strategi Belajar M engajar. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Komentar
Posting Komentar