Analisis Konsep Dasar Sosiologi dalam Novel AUS Karya Putu Wijaya

APRESIASI PROSA FIKSI
ANALISIS KONSEP DASAR SOSIOLOGI
DALAM NOVEL “AUS” KARYA PUTU WIJAYA

 
1. Tabel Instrumen Pengumpulan Data
No
Rumusan Masalah
Data Kutipan
Hlm
1
Bagaimana masyarakat sebagai sistem sosial dalam novel AUS karya Putu Wijaya ? Pada suatu ketika, kebetulan ada keluarga yang kena musibah. Salah seorang anak gadisnya ketahuan berbada dua. Pemuda yang mestinya bertanggungjawab ternyata berasal dari keluarga petani yang sudah menjadi orang kaya...
13
Selama beberapa hari, keluarga berkumpul di kamar bekas bupati itu untuk mengambil keputusan Gusti Melem mendadak segar kembali. Ia terjun ke dalam perundingan dengan tekun mengupas, membentangkan kebijaksanaan yang dapat diambil. Lalu memimpin keluarga mengambil sikap tegas, yang tak berani disentuh sebelumnya.
13
Pertemuan itu berlangsung sampai pukul sepuluh malam. Para tetangga yang mendengar ada Bupati, bermunculan untuk beramah-tamah. Percakapan mula-mula berlangsung dengan suara rendah dan formal. Tetapi kemudian terdengar ada yang ketawa. Tak lama kemudian rumah bekas bupati itu menjadi ramai dan asyik. Dari kiri-kanan datang sumbangan. Bupati secara spontan disuguhi makan malam
26

Mula-mula semua orang tidak mengerti mengapa pejabat yang sabar itu naik pitam. Ia mengkritik semua orang. Disiplin, perhatian pada pekerjaan dimintanya dengan keras supaya ditingkatkan. Ia juga mencerca kantor yang kotor. Ia minta di atas meja harus ada bunga. Minta dinding dikapur. Minta semua orang memperhatikan pakaian. Minta semua orang tidak boleh bicara urusan lain di kantor. Minta yang segala yang tidak-tidak. Semua orang dihajarnya. Tak ada yang berani menjawab. Semuanya kebingungan.
64
“Sepuluh tahun saya di sini memimpin kalian. Saya tidak minta apa-apa. Saya hanya minta kalian memperhatikan tugas dan kewajiban kita. Juga menghargai teman-teman sekerja, karena kita sebagai sebuah tim harus selalu kompak…”
64
“Kasus Tabanan adalah sebuah contoh, bagaimana kita mengabaikan kelahiran kelas menengah. Tanpa adanya kelas intelektual di dalam masyarakat, kita tidak akan mungkin membuat masyarakat kita dewasa. Kelas ini adalah stabilisator yang amat berguna untuk membuat masyarakat bergulir maju. Tanpa kelahiran kelas menengah kita akan tetap tidak akan bisa maju terlalu cepat. Jadi, kita hendaknya memberikan kelonggaran-kelonggaran atau pancingan-pancingan ataupun juga pancingan untuk kelahiran kelas menengah ini, berupa kelonggaran dan beberapa peraturan. Monopoli tidak selamanya buruk, kalau monopoli itu kemudian dapat merangsang terciptanya kelas menengah. Masalahnya, kita harus paham apa goal-nya. Karena itu kita harus membantu dengan sebaik-baiknya program-program pemerintah yang positif. Misalnya kita sokong kampanye Keluarga Berencana!” kata anggota DPR itu dalam sebuah rapat komisi.
145


2. Tabel Instrumen Pengumpulan Data
 
No
Rumusan Masalah
Data Kutipan
Hlm
2
Bagaimana kebudayaan sebagai hasil karya manusia novel AUS karya Putu Wijaya? Ketika diminta pertanggungjawbannya, keluarga memaksakan untuk melakukan pernikahan dengan cara meminang. Ini sulit. Menurut kebiasaan, kalau lelaki berasal dari kasta yang lebih rendah, jalan satu-satunya adalah kawin lari.
13
Diperkirakan, keluarga pemuda itu sadar cara yang jitu untuk mengelakkan tanggungjawab, karena berdasarkan adat, keluarga wanita tak akan mampu menerima pernikahan dan peminangan. Gusti Wayan Melem, meskipun dalam keadaan sakit, dianggap satu-satunya yang bisa memberikan kata putus dalam soal yang pelik itu. Ia menguasai adat di samping mempunyai pengaruh pada seluruh keluarga karena pernah menjabat sebagai bupati.
13
“Kalau begitu sabungan ayam harus dilarang?”
“Sabungan ayam pada awalnya adalah bagian dari ritual yang bermakna pengorbanan darah bumi. Caru. Caru adalah cara. Cara adalah nilai tukar. Kenapa darah. Karena itu langsung datang dari darah dan daging, sebagai lambang bahwa keinginan itu bebas tujuan-tujuan material. Kalau sekarang dipakai untuk kepentingan yang bertujuan mengumpulkan uang, itu sudah merupakan penyimpangan yang sangat menyimpang.”
54
Mantri dipersilakan duduk. Tak lama kemudian ketahuan, ia diundang untuk ikut main ceki. Ini semacam kegitan ramah-tamah di Tabanan untuk membunuh waktu senggang.
81-82
Dalam peninjauan Bupati sengaja mengulur-ulur waktu. Bukan hanya selokan yang ditinjau, tetapi juga kebun-kebun dan sawah serta tambak-tambak peduduk di tepi kota. Mantri heran sekali melihat perhatian Bupati. Segala usulnya didengarkan. Pejabat itu Nampak sangat menghargai pendapat dan kepentingan orang lain. Itu amat berbeda dengan kesan Mantri selama ini.
85
Setelah mengunjungi Mantri Puger yang sedang sakit, Philip dari negara bagian Winconsin—Amerika Serikat—yang berniat belajar wayang Bali mendapat petunjuk. Ia diberitahu tentang seorang dalang yang bisa dijadikannya guru di desa Tunjuk. Tetapi ketika ia ke sana, ternyata dalang itu sedang sakit.
127

Komentar

Postingan Populer